Riwayat Karir PETER ZILAHY



PETER ZILAHY
Penyair Multi Talenta

               
PETER ZILAHY
Diantara penyair asing yang hadir dalam Indonesia International Poetry Festival di Palembang dan Jakarta pada 2-8 Juli lalu, Peter Zilahy termasuk yang paling mencorong. Di mata Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Horison Jamil D. Rahman misalnya, penyair asal Hungaria itu memiliki banyak kelebihan.
                “Dalam usia muda, Zilahy telah banyak malang melintang dalam berbagai festival sastra dunia. Selain itu, dia memiliki banyak keahlian di samping menulis. Ia menjadi aktor, menulis sandiwara radio, menekuni fotografi, dan membuat teater eksperimental, “kata Jamal kepada Tempo suatu malam di sela-sela acara festifal puisi itu.
                Karya-karya penyair kelahiran Budapest 36 tahun ini telah diterjemahkan dalam 30 bahasa. Buku terakhirnya, The Last Windows Giraffe, diterjemahkan dalam 20 bahasa dan akan segera di terbitkan dalam bahasa Indonesia.
                Sebuah radio pernah dibuat berdasakan buku ini, beikut dalam adaptasi bahasa Jermannya. Pada 1999-2001 buku yang bercerita tentang kehidupan politik dalam balutan metafora tersebut dibuat dalam format CD 4 bahasa.
                Persinggungan editor utama Gondolat Books International ini dengan puisi yang tak sengaja. “Saat belajar bahasa Inggris di sekolah menengah, saya memperoleh waktu luang karena penguasaan bahasa Inggris saya lebih baik daripada teman-teman lain. Dari pada bengong, akhirnya saya mencoret-coret untuk membuat puisi.” Kata Zihany kepada Tempo, kamis malam lalu.
                Maka berakhirlah impian menjadi ilmuwan yang telah dipupuknya sedari kecil. Kata-kata lebih menarik minatnya, meski puisi pertamanya baru diterbitkan saat ia berusia 18 tahun . “memang cukup terlambat ketimbang dengan para penulis lain” Ucapnya.
                Puisi baginya merupakan protes sebuah penemuan bahasa. Ia menulisnya dalam bentuk sederhana. “Anda tak butuh kecerdasan diatas rata-rata untuk memahaminya.” Kata mantan dosen tamu di Cambridge dan New York University ini.
                Tiga tema penting mewarnai puisi-puisinya, yakni cinta, kematian, dan tuhan, terutama rezim diktator masih berkuasa di Hungaria. “Saat ini puisi dengan makna ganda menjadi alat masyarakat menuangkan apa yang terkandung dalam hati mereka. Menjadi penyair berarti mengatakan kejujuran dan hal ini tak bisa ditemukan masyarakat dalam diri politikus,” Zilahy menuturkan.
                Sembari bercanda, ia pun menyebuit dirinya cukup populer saat itu, “Mau tidak mau saya merasa bersyukur pernah hidup dalam kondisi tersebut, “kata penerimaan penghargaan The Book of Year Prize Ukraina ini dengan senyum lebar.
               
Riwayat Karir PETER ZILAHY Riwayat Karir PETER ZILAHY Reviewed by Nurul Huda Abdullah on 23.41 Rating: 5

Tidak ada komentar: